Contributors

Hewan Hewan Mistis ( bagian 1)


Hewan Hewan Mistis ( bagian 1) - Di dunia ini, ada beberapa hewan hewan yang dianggap mistis, baik itu karena legendanya, ataupun dari eksistensinya, yang banyak di perdebatkan. Beberapa diantaranya, :

1. Phoenix
Burung Phoenix  dalam mitologi Mesir adalah burung legendaris yang di pandang keramat. Burung Api ini dilukiskan memiliki bulu yang sangat indah yang berwarna merah keemasan. Phoenix diceritakan bisa hidup selama 500 atau 1461 tahun. Setelah hidup selama waktu itu, Phoenix lalu membakar dirinya sendiri. Kemudian, dari abunya, munculah burung Phoenix muda. Siklus hidup burung Phoenix seperti itu , bangkit kembali setelah mati, lalu muncul sebagai sosok makhluk yang baru. Oleh karena itulah phoenix dikenal sebagai lambang dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari bangkitnya tubuh setelah mati.
2. Unicorn

Dalam legenda modern yang muncul pada sekitar abad pertengahan, Unicorn digambarkan sebagai makhluk berwujud kuda dengan satu tanduk yang tumbuh di kepalanya.

Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti layaknya kambing dan ekor seperti singa. Namun ada satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern, yaitu adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.

Pertama kali makhluk ini dikenal lewat kebudayaan-kebudayaan kuno di India. Pada stempel yang berusia 2.500 tahun yang ditemukan di kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa, kita bisa melihat bentuk kuno dari seekor Unicorn beserta inskripsi yang masih belum bisa terpecahkan.

Selain di india, cina juga memiliki Unicornnya dengan versi tersendiri. Makhluk ini dikenal dengan nama Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan dideskripsikan memiliki tubuh seperti rusa, dengan sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepala.

Pada abad pertengahan, pengaruh Unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek dari seni dan simbol-simbol kebangsawanan. Pada masa ini, sosok Unicorn telah berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda secara keseluruhannya dengan satu tanduk di kepalanya.

Seiring dengan bangkitnya paham yang bernama humanisme, Unicorn mendapatkan tempatnya tersendiri sebagai simbol cinta yang murni dan pernikahan yang setia.

Menurut legenda yang beredar di Eropa, Unicorn disebut hanya dapat ditaklukkan oleh seorang perawan. Karena itulah, para perawan seringkali dipergunakan sebagai umpan untuk menangkap makhluk ini di alam liar.

Dalam kepercayaan yang lebih populer, tanduk Unicorn disebut dapat menetralkan segala macam racun. Karena itu, menurut legenda, tanduknya pernah dan sering digunakan sebagai bahan pembuat gelas seremonial yang digunakan oleh keluarga kerajaan, walaupun banyak yang percaya kalau tanduk yang digunakan sebenarnya bukanlah tanduk dari hewan mitologi Unicorn, melainkan tanduk dari Narwhal, paus Unicorn.

3. Naga
Inilah mitos beserta fakta tentang naga yang beredar di masyarakat. Naga adalah sebutan yang umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil dan berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan masyarakat di dunia. Pada umumnya, hewan berwujud seekor ular yang besar, namun ada juga yang menggambarkannya sebagai kadal besar bersayap. Istilah naga, merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta atau India kuno, yang berarti "ular". Dalam teks Mahabharata, diceritakan bahwa para Naga merupakan anak-anak dari Resi Kasyapa dari perkawinannya dengan Dewi Kadru. Nama-nama mereka yang terkenal antara lain adalah Sesa, Taksaka, Basuki, Karkotaka, Korawya, dan Dritarastra. Bangsa Naga yang jumlahnya ribuan memiliki dua orang sepupu dengan wujud burung dan disebut sebagai bangsa Kaga. Keduanya pun bernama Aruna dan Garuda, yang merupakan putra  Dewi Winata, yang sama sama dinikahi oleh Resi Kasyapa.  Dengan demikian, hubungan antara Naga dengan Kaga selain sebagai sepupu sekaligus sebagai saudara tiri. Meskipun demikian hubungan mereka kurang baik dan sering terlibat pertengkaran.
Di antara para Naga ada pula yang naik menjadi dewa, yaitu Sesa, yang tertua di antara para putra Kadru. Ia memisahkan diri dari adik-adiknya dan hidup bertapa menyucikan diri. Ia akhirnya diangkat sebagai dewa para ular, dan bergelar Ananta.

Dalam tradisi Cina juga terdapat seekor makhluk bernama Liong atau Lung yang pada umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah naga. Makhluk gaib ini digambarkan dengan wujud ular berukuran raksasa, lengkap dengan tanduknya, sungut, dan cakar, sehingga sangat berbeda dengan naga versi India.

Naga versi Cina dipandang sebagai simbol kekuatan alam, khususnya angin topan. Pada umumnya, makhluk ini dianggap mempunyai sifat yang baik selama ia dihormati. Naga dianggap penjelmaan roh orang orang suci yang dianggap belum bisa masuk surga. Biasanya, roh orang suci ini menjelma menjadi bentuk naga kecil dan menyusup ke dalam perut bumi untuk menjalani tidur dalam waktu lama. Setelah tubuhnya membesar, ia lalu bangun dan terbang menuju surga.

Sebagian besar ilmuwan berpendapat, naga versi Cina merupakan makhluk khayal yang diciptakan oleh masyarakat zaman kuno, akibat penemuan dari fosil dinosaurus. Makhluk ini juga sangat dikenal dalam kebudayaan Jepang dengan istilah Ryu.
Naga dalam budaya masyarakat Kalimantan, khususnya suku Dayak dan suku Banjar dianggap sebagai simbol dari dunia alam bawah. Naga digambarkan hidup di dbawah air atau tanah dan disebut sebagai Naga Lipat Bumi. Naga adalah perwujudan dari Tambun yaitu makhluk yang hidup dalam air.

Menurut budaya Kalimantan, alam semesta merupakan perwujudan dari "Dwitunggal Semesta" yaitu alam atas yang dikuasai oleh Mahatala atau Pohotara, yang di beri simbol enggang (burung), sedangkan alam bawah dikuasai oleh Jata atau Juata dan disimbolkan sebagai naga (reptil). Alam atas berciri panas (maskulin) sedangkan alam bawah bersifat lebih dingin (feminim). Manusia dipercayai hidup diantara keduanya.


Dalam budaya masyarakat Banjar, alam bawah merupakan milik dari Puteri Junjung Buih, dan alam atas milik Pangeran Suryanata. Setelah berkembangnya agama Islam, maka oleh suku Banjar alam atas dianggap dikuasai oleh Nabi Daud, sedangkan alam bawah dikuasai oleh Nabi Khidlir Dalam arsitektur rumah Banjar, makhluk naga dan burung enggang disimbolkan dalam bentuk ukiran, tetapi sebagai budaya yang tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang tidak memperkenankan membuat ukiran makhluk yang bernyawa, maka bentuk-bentuk makhluk bernyawa tersebut disamarkan atau didistilir dalam bentuk ukiran tumbuhan.

Mitos dan dongeng rakyat tentang naga juga telah tumbuh di dunia Barat sejak berabad-abad silam. Naga di dunia Barat digambarkan sebagai kadal besar dengan 2 tangan dan 2 kaki yg memiliki sayap begitu besar, juga memiliki kemampuan untuk menyemburkan lidah-lidah api dan digambarkan memiliki gua bawah tanah. Naga seperti ini adalah naga yang terlihat dalam film Harry Poter : And The Goblet Of Fire. Naga ini selalu digambarkan memangsa manusia. 

0 comments:

Post a Comment